Sabtu, 31 Januari 2015

Cerita Inspiratif

Seseorang Yang Baik Hati

               Aku biasa berangkat dan pulang sekolah dengan menggunakan sepeda kesayanganku. Sore hari, saat aku pulang sekolah, dikejauhan aku melihat ada seorang bapak yang sudah tua dengan gerobak yang didorong didepannya. Ternyata orang tua itu adalah seorang penjual bakso keliling. Tak pernah bosan beliau selalu menawarkan makanan dagangannya kepada orang-orang yang berpapasan dengannya.cuaca yang tadinya cerah tiba-tiba tertutup oleh awan mendung. Cepat kugayuh sepedaku supaya segera sampai di rumah, namun sebelum itu, hujan turun sangat deras, terpaksa aku berteduh di depan took yang ada di pinggir jalan. Di sana aku melihat si penjual bakso itu dengan tergesa-gesa mendorong gerobaknya sambil mencari tempat berteduh, akhirnya beliau berteduh di depan took yang sama denganku.
               “Rumah kamu dimana nak?” tanya si penjual bakso.
               “Di Godean pak,” jawabku singkat sambil melihat pakaian basah yang dipakainya.
               “Jaraknya masih jauh ya dari sini?” tanya beliau lagi.
               “Kira-kira 200 meter lagi pak dari sini,” jawabku.
               Dari situ kami berbincang-bincang dan aku mulai mengetahui, bahwa beliau mencari rezeki dari Tuhan dengan cara menjual bakso keliling hanya untuk menafkahi istri dan 3 orang anaknya.
               Ditengah-tengah perbincangan kami, beliau memberiku semangkuk bakso, “Ini nak buat kamu.” kata penjual bakso dengan menyodorkan semangkuk bakso di tangannya.
               “Enggak usah pak,” jawabku.
               “Tidak apa-apa nak, terima saja, pumping masih hangat baksonya,” sahut beliau dengan ramah.
               “Terimakasih pak,” jawabku sambil menerima semangkuk bakso itu.
               Aku menikmati bakso yang masih hangat itu.
               “Belajar yang rajin ya nak, manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, karena diluar sana masih banyak anak-anak seperti kamu yang belum bisa sekolah karena masalah tertentu,” saran beliau dengan senyum ramah kepadaku .
               “Baik pak, aku akan gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya,” jawabku dengan ramah.
               Hujan mulai sedikit reda, aku melihat banyak pelanggan berdatangan ingin membeli bakso milik bapak itu. Mungkin ini rezeki dari Tuhan untuk bapak ini, batinku sambil menggendong tasku dan bersiap-siap pulang menuju rumah. Karena hari sudah semakin gelap, aku berpamitan dengan bapak penjual bakso keliling itu dan segera ku gayuh sepedaku menuju kerumah.
              Hari ini aku mendapat banyak pelajaran, bahwa sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan kepada seseorang pasti akan mendapat balasan dari Tuhan dikelak nanti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar